Rabu, 27 April 2016

Kontrak Standart

Kontrak Baku (Standart Contract) adalah kontrak yang ditentukan salah satu pihak saja, sedangkan pihak lain tidak berdaya untuk melawan isi kontrak tersebut.
sejatinya kontrak semacam ini tidak diperbolehkan.

contohnya sebagai berikut:




Perusahaan Jasa Kirim Barang
PT. SIANA
Jln. Kampung Seng No.21, SURABAYA
Telp.(031)3718754, 3771546 FAX.3720477
Jln. Mastrip No.5, TULUNGAGUNG
Telp. 0822 3255 1222, 0856 5432 1234


Pengirim
Nana/ Alifa
Penerima
Hafidz Collection
Tanda tangan Penerima :
؃؋؏ؓ؁


SURAT MUATAN







18077 ns
 

JALI
 

5851
 
 
Truk No.______________ Sopir__________________ No._______________
Banyaknya
Nama Barang
Biaya
2
Jilbab dua karung
30.000



Total Rp
30.000



Tgl : 20/04/2016
PT SIANA
 
 
Isi barang tidak diperiksa


PERHATIAN:
1.      Segala barang gelas/ cairan pak- pak kurang sempurna kami tidak menanggung pecah dan susut.
2.      Segala bencana alam/ kecelakaan bukan tanggungan kami.
3.      Ongkos menjadi beban si pengirim, bila sipenerima menolaknya.
4.      Barang hilang atau rusak harus disaksikan mandor/ supir serta pengurus PT kami.
5.      Setelah waktu 2 (dua) minggu dari tanggal pengiriman kami tidak menanggung penggantian claim.
6.      Barang hilang/ rusak diganti 10x dari ongkos angkutan yang kami terima.


Rabu, 06 April 2016

Jenis dan Syarat Pendirian Bank menurut Peraturan Bank Indonesia

JENIS DAN SYARAT PENDIRIAN BANK 
 menurut peraturan Bank Indonesia

Jenis bank
Peraturan
Syarat Pendirian
Perizinan
Modal
Kepemilikan
Bentuk Badan Hukum
Bank Umum
PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR: 11/ 1 /PBI/2009
TENTANG
BANK UMUM
Bank hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha dengan izin
Gubernur Bank Indonesia
Modal disetor minimal sebesar Rp 3 triliyun.

1.     WNI/ Badan Hukum Indonesia
2.     WNI/ Badan Hukum Indonesia dengan WNA/ Badan Hukum Asing secara kemitraan
3.     Dengan kepemilikan asing maksimal  99% 
·   Perseroan Terbatas,
·   Perusahaan Daerah, atau
·   Koperasi.
Bank Umum Syariah
PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR 11/ 3 /PBI/2009
TENTANG
BANK UMUM SYARIAH
Bank hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha
setelah memperoleh izin Bank Indonesia.
Modal disetor minimal Rp 1 Triliyun
1.     WNI/ Badan Hukum Indonesia
2.     WNI/ Badan Hukum Indonesia dengan WNA/ Badan Hukum Asing secara kemitraan
3.     pemerintah daerah.
·  perseroan terbatas
Bank Perkreditan Rakyat
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 8/26/PBI/2006 Tentang Bank Perkreditan Rakyat
Bank hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha
setelah memperoleh izin Bank Indonesia.
Modal disetor BPR, minimal:
1.    5M untuk wilayah DKI Jakarta
2.    2M untuk wilayah ibukota provinsi Jawa dan Bali atau di kabupaten dan kota Bogor, Depok (kota), Tangerang dan Bekasi
3.    1M untuk wilayah ibukota provinsi di luar Jawa dan Bali atau di wilayah Jawa dan Bali tetapi bukan di JABODETABEK
4.    500 juta untuk wilayah selain yang sudah disebutkan diatas
1.    WNI atau Badan Hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya adalah WNI
2.    Pemerintah Daerah
3.    Dua pihak atau lebih sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
·  Perseroan Terbatas
·   Koperasi, atau
·   Perusahaan Daerah


Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR 11/23/PBI/2009
TENTANG
BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
BPRS hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha
setelah memperoleh izin Bank Indonesia.
Modal disetor BPRS, minimal:
1.     2M untuk wilayah DKI Jakarta Raya dan Kabupaten/Kota Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi;
2.     1M untuk wilayah ibukota propinsi di luar wilayah tersebut diatas
3.     500 juta untuk di luar wilayah tersebut pada 1 dan 2
1.     WNI dan/atau badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia;
2.     pemerintah daerah
3.     dua pihak atau lebih sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan 2.
·   Perseroan Terbatas
Unit Usaha Syariah
PERATURAN BANK INDONESIA
NOMOR 11/10/PBI/2009
TENTANG
UNIT USAHA SYARIAH
Oleh BUK atas seizin dari Bank Indonesia
1.     ditetapkan dan dipelihara, serta dipisahkan dari BUK, minimal 100 Miliyar
2.     disisihkan dalam bentuk tunai
Dibawah naungan BUK dengan prinsip syariah dan prinsip kehati- hatian
·   Dalam bentuk badan usaha